Midori Yumi!

Midori Yumi!
Hey! Say! JUMP

Senin, 03 Februari 2014

DAMPAK POSITIF BAHASA ALAY

materi debat


Dari hasil pengamatan penulis, bahasa alay dapat memberikan manfaat dan efek positif khususnya bagi alayers itu sendri:

1. Sebagai sarana komunikasi yang menarik bagi alayers karena menurut mereka dengan menggunakan bahasa alay berarti mereka telah menganekaragamkan bahasa khususnya pada remaja yang semula hanya menggunakan bahasa daerah atau bahasa Indonesia.

2. Sebagai sarana penuangan kreativitas dalam penulisan-penulisan yang non formal agar terlihat unik, karena dengan penulisan bahasa alay yang berbeda dengan penulisan bahasa pada umumnya yang berupa penggabungan huruf dan angka maupun penambahan komponen huruf di setiap kata mereka (alayers) dianggap kreatif karena bisa menciptakan tulisan tulisan yang unik dan menarik pada penulisan non formal.

Komunikasi adalah suatu interaksi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok di perkuat dengan gerak-gerik seluruh anggota tubuh seseorang.

Banyaknya bahasa atau kata-kata yang muncul pada kalangan sekarang disebut juga Bahasa Trennya Alay atau Gaul. Bahasa Alay atau Gaul adalah bahasa yang muncul berkembang dan berinovasi di era modern ini. Bahasa Alay atau Gaul pada umumnya sarana komunikasi yang digunakan remaja dengan remaja lainnya. Pada dasarnya Bahasa Alay timbul karena adanya faktor manusia yang ingin di bilang gaul dan keren. Tetapi berdampak positif dan negatif terhadap kelangsungan Bahasa Indonesia mendatang dari Bahasa Alay tersebut.

Dampak Positif Berbahasa Alay atau Gaul terhadap kelangsungan bahasa Indonesia adalah masyarakat khususnya remaja sekarang lebih kreatif dalam berbahasa, tidak ada salahnya kita menggunakan dan menikmati setiap perubahan yang muncul di era modern ini, akan tetapi digunakan pada situasi yang tepat dalam berkomunikasikan bahasa gaul tersebut.

Peranan bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk berkomunikasi antara manusia yang satu dengan yang lain dalam suatu masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mustakim (1994 : 2) bahwa bahasa sebagai alat komunikasi digunakan oleh anggota masyarakat untuk menjalin hubungan dengan masyarakat lain yang mempunyai kesamaan bahasa.

Dengan bahasa, manusia dapat saling berhubungan dengan manusia lainnya, walaupun latar belakang sosial dan budayanya berbeda. Oleh karena itu, fungsi bahasa yang paling mendasar adalah untuk berkomunikasi (P.W.J. Nababan, 1993 : 40)

Untuk pemilihan ragam nonformal tidaklah perlu dipermasalahkan. Penggunaan bahasa Indonesia yang bercampur kode dengan bahasa gaul, prokem, slang, ataupun bahasa daerah selagi tidak tidak dipakai dalam situasi formal tidaklah perlu dirisaukan. Namun, yang menjadi kerisauan kalau ragam formal bahasa Indonesia (baku) itu digunakan tidak sebagaimana mestinya. Variasi atau ragam formal itu digunakan, antara lain, dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat dinas, ceramah keagamaan, buku pelajaran, karya ilmiah (Nababan, 1993).

Kalangan pendidik hendaknya tidak perlu gelisah berlebihan karena menganggap perkembangan "Bahasa Alay" dapat merusak Bahasa Indonesia.Bahasa alay yang banyak digunakan oleh generasi muda Indonesia hanya mempunyai syarat mengancam dan merusak bahasa Indonesia apabila digunakan pada media yang tidak pada tempatnya. Bahasa kawula muda itu akan mengancam Bahasa Indonesia jika digunakan pada forum resmi seperti seminar, perguruan tinggi, sekolah atau dalam tata cara surat menyurat resmi di perkantoran.

Tapi, jika hanya diigunakan sebagai bahasa pergaulan di media baru yang memilih cara interaksi baru seperti SMS, jejaring sosial facebook atau twitter, tak ada alasan untuk mengkhawatirkan Bahasa Alay. Bahasa gaul itu berinteraksi pada tempatnya. Keberadaannya dapat memperkaya kajian para ahli linguistic yang tengah menyusun skripsi/tesis/disertasi mengenai penggunaan bahasa gaul bahasa SMS atau jejaring sosial yang marak digunakan oleh generasi muda. Oleh karena itu, tidak perlu mengambil langkah berlebihan dalam melindungi Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia justru akan teruji dan berkembang sesuai jamannya, dengan adanya berbagai variasi bahasa di sekitarnya.

Kesimpulan yang dapat diajukan dari pembahasan ini adalah:
1. Ciri dari alay tersebut adalah tulisannya yang aneh dan di luar nalar serta akal sehat. Di sini, saya akan mengklasifikasikan alay-alay ke beberapa tingkatan atau strata menurut dari tulisan mereka.
2. Bahasa Alay muncul pertama kalinya sejak ada program SMS (Short Message Service) atau pesan singkat dari layanan operator yang mengenakan tarif per karakter yan berfungsi untuk menghemat biaya
3. Tulisan gaya alay bisa dengan mudah ditemukan di blog dan forum di internet.
4. Kalangan pendidik hendaknya tidak perlu gelisah berlebihan karena menganggap perkembangan "Bahasa Alay" dapat merusak Bahasa Indonesia.Bahasa alay yang banyak digunakan oleh generasi muda Indonesia hanya mempunyai syarat mengancam dan merusak bahasa Indonesia apabila digunakan pada media yang tidak pada tempatnya.